Penggunaan Hanjuang Sebagai Tanaman Hias

Masyarakat di kawasan Asia Tenggara telah memanfaatkan kenikir sebagai tanaman herbal dan sayuran semenjak beberapa dekade yang lalu. Selain karena rasanya yang enak, sebagai tanaman kenikir memiliki cara - cara penanaman yang relatif mudah dan sangat cocok untuk ditanam pada iklim tropis di Asia Tenggara.
Tanaman yang memiliki nama Latin Cosmos caudatus ini secara internasional dikenal dengan nama king's salad atau wild cosmos. Tanaman ini merupakan tanaman yang berasal dari wilayah selatan dan banyak dijumpai tumbuh sebagai gulma di kawasan tersebut.
Komunitas Kadarkim, sebuah komunitas yang dibentuk di Dusun Karang Dawa, Setu Patok, Mundu Cirebon bekerja sama dengan Yayasan Wangsakerta melakukan pengolahan tingkat lanjut pada tanaman keripik untuk dijadikan keripik. Para anggota komunitas yang sebagian besar merupakan ibu - ibu yang tinggal di Dusun Karang Dawa tersebut meyakini bahwa kenikir memiliki potensi untuk dijadikan barang jualan industri rumahan.
Secara bersama - sama para ibu - ibu anggota komunitas tersebut mengolah kenikir di saung Yayasan Wangsakerta yang lokasinya dekat dengan dusun Karang Dawa. Kenikir pertama - tama dipanen kemudian dicuci dan dipotong - potong. Adonan terigu lantas disiapkan sebagai bahan untuk menggoreng kenikir.
Selain dapat dikonsumsi sebagai sayuran dalam bentuk segar atau diolah dalam bentuk keripik, kenikir juga umumnya dimanfaatkan sebagai salah satu bahan dalam pengobatan tradisional.
Dalam pengobatan tradisional di negara - negara Asia, kenikir umumnya dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan sirkulasi darah pada tubuh, memperkuat tulang, membantu menurunkan panas tubuh dan membantu mengobati penyakit menular. Adapun beberapa kandungan yang dilaporkan terkandung pada tanaman kenikir yaitu saponin, flavonoid polifenol dan minyak atsiri pada bagian daunnya serta hidrosiegenol dan koniferil alkohol pada bagian akarnya. Penelitian - penelitian yang dilakukan pada tanaman ini juga melaporkan bahwa kenikir merupakan sumber yang akan akan senyawa bioaktif seperti asam askorbat, quercetin dan asam klorogenat sehingga ia memiliki kapasitas anti-oksidan yang tinggi.
Dengan melihat pada kandungan dan berbagai manfaat kesehatan yang didapat dari kenikir dapat dikatakan bahwa kenikir lebih banyak memberikan dampak positif bagi masyarakat. Potensi - potensi lain yang mungkin dapat digali dari pengolahannya sebagai bahan makanan atau bahan pengobatan tradisional perlu untuk terus dilakukan. Karena penggalian dari potensi kenikir sebagai bahan industri pada akhirnya dapat meningkatkan sumber pendapatan masyarakat dan UMKM.Hanjuang atau andong secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Cordyline fruticosa dan disinonimkan sebagai Cordyline terminalis. Tanaman ini kemungkinan besar berasal dari wilayah Asia Tenggara yang kemudian dibudidayakan di Papua Nugini. Hanjuang diduga dibawa oleh orang Polinesia awal yang melalukan migrasi dari barat (kemungkinan Taiwan) ke timur untuk digunakan sebagai makanan, pakaian serta untuk tujuan keagamaan (Borland, n.d.).
Dalam segi bentuk, hanjuang merupakan tanaman semak atau pohon kecil dengan ketinggian yang dapat mencapai hingga 4,6 m. Daun - daun pada tanaman ini tumbuh padat dalam posisi berseling dan berbentuk spiral pada ujung batangnya yang tegak dan tanpa bulu. Sedangkan bilah - bilah daunnya yang berbentuk lonjong yang sempit memiliki ukuran panjang 18 sampai 45 cm dan lebar 5 sampai 10 cm.
Hanjuang memiliki banyak variasi terutama melalui warna pada daunnya yang mengkilap hingga menjadikannya sebagai tanaman hias yang menarik. Adapun beberapa variasi warna pada daunnya diantaranya yaitu warna hijau, merah, ungu, dan kuning. Penerapannya sebagai tanaman hias di taman, kebun dan pinggir jalan dapat memberikan efek nuansa tropis pada lanskap.
Pada beberapa negara di dunia hanjuang dinyatakan sebagai tanaman sakral yang memiliki sifat spiritual yang kuat. Di Tahiti tanaman ini memiliki makna mendasar sebagai pelindung untuk menghalau rok mengikuti manusia dan tanaman yang dapat membantu kesuksesan pada yang menanamnya. Untuk itu, hanjuang di negara tersebut ditanam pada empat penjuru properti dan sepanjang jalan. Selain itu, karena dianggap dapat menghalau roh mengikuti manusia, hanjuang juga seringkali ditanam di area pemakaman (Simpson, 2022).
Di Hawaii, tanaman ini dikenal sebagai "kī" dan dianggap sebagai tanaman suci. Hanjuang sering digunakan dalam pertunjukan hula tradisional dan diyakini dapat membawa keberuntungan dan kemakmuran (Smith, 2023).
Hanjuang umumnya harus ditanam di tanah yang subur dan memiliki drainase yang baik. Untuk penanaman dalam pot, cara terbaik yang dapat dilakukan adalah dengan mengunakan pot yang berbahan dasar gambut dan tidak mengandung perlit. Metode pemberian pupuk pada tanaman ini dapat dilakukan secara berkala dua minggu sekali.
Hanjuang rentan terhadap berbagai hama (misalnya, kutu putih, kutu daun, tungau laba-laba, siput, siput lonjong, nematoda, dan wereng) serta penyakit bakteri/jamur yang disebabkan oleh spesies Cercospora, Phytophthora, dan Xanthomonas (NParks | Cordyline Fruticosa "Baby Ti," 2022).
Secara garis besar tanaman ini relatif mudah dirawat dan dapat tumbuh subur dalam berbagai kondisi dan cuaca asalkan terlindungi dari embun beku. Namun begitu, ia cenderung lebih menyukai tanah yang kering dengan sinar matahari sedang hingga penuh.
Daftar Pustaka
Borland, T. (n.d.). CORDYLINE FRUTICOSA: THE DISTRIBUTION AND CONTINUITY OF A SACRED PLANT. Retrieved November 19, 2023, from https://escholarship.org/content/qt14b9h07p/qt14b9h07p_noSplash_4d016cd7be303e3817b6137b0a0fe82a.pdf
NParks | Cordyline fruticosa "Baby Ti." (2022). Nparks.gov.sg. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/6/3682
Simpson, P. (2022). Cordyline fruticosa (ti plant). CABI Compendium. https://doi.org/10.1079/cabicompendium.11866
Smith, L. (2023, February 3). Everything you need to know about Cordyline. Silverstone Gardening. https://www.silverstonegardening.com.au/everything-you-need-to-know-about-cordyline/