Kumis kucing (Orthosiphon aristatus)

"Hasil menggambarkan bahwa sifat anti-rematik dari O. stamineus dapat bermanfaat untuk pencegahan dan pengelolaan rheumatoid arthritis dan gangguan inflamasi kronis lainnya."
Tabana & Malik Shah Abdul Majid, 2016
Identitas Penamaan
Kumis Kucing memiliki nama latin Orthosiphon aristatus atau Orthosiphon stamineus dan dikenal pula sebagai Cat's Whiskers, Kidneys Tea Plant atau Java Tea. Di Malaysia tumbuhan ini dikenal dengan nama Misai Kucing. Di berbagai daerah di Indonesia tumbuhan ini memiliki nama lain yang cukup beragam, seperti Giri -- Giri Marah di Sumatera, Kumis Ucing di Jawa Barat, Remujung di daerah Jawa Tengah dan Se-salaseyan atau Songkot Koceng di daerah Madura.
Asal
Tumbuhan ini umumnya dapat ditemukan di wilayah selatan China, India, negara -- negara Asia Tenggara seperti di Indonesia, Malaysia dan Singapura serta di wilayah Australia tepatnya di wilayah tropis Queensland. Sebagai tumbuhan herbal, Kumis Kucing atau yang dikenal pula sebagai Java Tea kemungkinan besar dibawa ke negara -- negara barat pada awal abad ke-20.
Pertumbuhan dan Deskripsi Bentuk
Kumis Kucing merupakan tanaman tahunan yang tingginya dapat mencapai hingga 1 meter dengan bentuk dedaunan berwarna hijau agak gelap dan berwarna hijau muda pada daun bagian bawah dengan tepi daunnya yang bergerigi. Panjang daun diperkirakan sepanjang 5 cm dengan lebar 2,5 cm. Batangnya berwarna cokelat keunguan bersisi 4 dengan permukaan yang halus. Bunganya berwarna putih dengan benang sari yang tampak seperti kumis sepanjang 5 cm. Tersusun dalam rangkaian bebungaan yang berbentuk kerucut dengan Panjang sekitar enam hingga sepuluh senti meter.
Kegunaan dan Manfaat Kumis Kucing
Secara ilmiah terutama dalam uji pra klinis, tanaman ini menunjukan khasiatnya sebagai Pereda nyeri, obat anti kanker, anti diabetes, anti inflamasi, anti mikroba, antioksidan serta dapat menjadi sifat penurun kolesterol pada hewan.
Sedangkan dalam pengobatan tradisional penelitian mendukung penggunaan tanaman ini untuk mengobati diabetes dan menghilangkan rasa sakit. Di India, Kumis Kucing biasanya dikombinasikan dengan Bitterweed atau Andrographis paniculate untuk mengobati diabetes.
Menurut pengobatan tradisional Indonesia dan Malaysia, sakit kandung kemih atau ginjal, asam urat, rematik atau radang sendi dan arteriosklerosis dapat diobati dengan meminum rebusan daun Kumis Kucing yang direbus dalam air. Dalam pengobatan tradisional Vietnam, infus tanaman Kumis Kucing digunakan untuk mengobati influenza, hepatitis, rematik, penyakit kuning dan demam, serta merangsang buang air kecil.
Sebuah penelitian telah berhasil membuktikan bahwa sifat anti-rematik tanaman Kumis Kucing dapat bermanfaat untuk pencegahan dan pengelolaan rheumatoid arthritis dan gangguan inflamasi kronis lainnya.
Lokasi
Daftar Pustaka
https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/2/2285. (2022, October 2). Flora & Fauna Web. Retrieved from A Singapore Government Agency Website: https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/2/2/2285
Tabana, Y. M., & Malik Shah Abdul Majid, A. (2016, November 24). Cat's whiskers (Orthosiphon stamineus) tea modulates arthritis pathogenesis via the angiogenesis and inflammatory cascade. Retrieved from National Library of Medicine: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5122152/