Daun Ungu (Graptophyllum pictum)

Identitas Penamaan
Daun Ungu atau disebut juga sebagai Caricature Plant atau Jamaican croton memiliki nama latin sebagai Graptophyllum pictum. Disebut juga sebagai Tumbuhan Karikatur (Caricature Plant) karena bentuknya yang mengingatkan terhadap gambar sketsa karikatur di mana garis tampak berlebihan dan tidak selalu lurus.
Asal
Tumbuhan ini berasal dari wilayah Irian dan Papua Nugini yang kemudian menyebar ke banyak negara lain termasuk juga ke wilayah -- wilayah di Indonesia.
Pertumbuhan dan Deskripsi Bentuk
Daun Ungu mampu tumbuh dengan ketinggian mencapai hingga 3,5 meter. Berbatang aerial dan tegak dengan bentuk silindris dan berwarna ungu kehijauan serta berpermukaan licin. Daunnya berwarna ungu tua berbentuk tunggal dan tersusun saling berhadapan dengan Panjang sekitar 15 hingga 25 cm dan lebar sekitar 5 hingga 11 cm. Buah Daun Ungu berbentuk kotak dan lonjong serta berwarna ungu kecokelatan. Sedangkan bijinya berbentuk bulat berwarna putih.
Daun Ungu biasanya tumbuh liar dan dapat ditemukan di dataran rendah dengan ketinggian di atas 1.250 m di atas permukaan laut atau ditanam di pedesaan sebagai tanaman hias atau tanaman pagar. Tumbuh dengan baik pada tempat -- tempat terbuka yang terkena sinar matahari dengan iklum kering dan lembab. Tumbuhan ini tumbuh sepanjang tahun, namun di pulau Jawa jarang sekali menghasilnya buah (Junarti, 2021).
Daun Ungu memiliki tiga jenis varietas viride dengan karakteristik daun yang berwarna ungu, varietas album dengan karakteristik daun yang berwarna hijau cerah dan bercak putih kekuningan serta urido-sanguineum Sims dengan karakteristik daun yang secara keseluruhan berwarna ungu tua. Namun jenis varietas yang seringkali dipergunakan sebagai obat adalah jenis varietas urido-sanguineum Sims.
Khasiat
Berbagai sumber menyebutkan bahwa Daun Ungu khususnya yang bervarietas urido-sanguineum Sims memiliki khasiat sebagai obat herbal untuk penyakit wasir dan telah banyak dipergunakan untuk keperluan terapi di bidang kedokteran, misalnya sebagai peluruh kencing (diuretik), mempercepat pemasakan bisul, pencahar ringan (laksatif), dan pelembut kulit (emoliens), sedangkan bunganya berkhasiat sebagai pelancar haid. Salah satu pemanfaatan dari Daun Ungu yaitu sebagai agen antibakteri. (Junarti, 2021).
Adapun kandungan senyawa kimia dalam Daun Ungu terdiri atas alkaloid non-toxic, glikosida, steroid, saponin, tannin galat, antosianin dan asam-asam fenolat. Sedangkan kandungan senyawa aktif yang terdapat pada daun ungu adalah golongan flavonoid (Fauzi, 2016).
Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Airlangga telah berhasil membuktikan bahwa penggunaan ekstrak daun ungu dengan konsentrasi 6,25% dapat menghambat pertumbuhan Lactobacillus acidophillus (Junarti, 2021). Sehingga keberadaanya sebagai agen antibakteri memiliki potensi cukup tinggi untuk dapat digunakan sebagai obat hebal bahan alternatif disinfeksi dalam perawatan gigi berlubang.
Lokasi
Daftar Pustaka
Fauzi, D. (2016). AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK DAUN UNGU (Graptophyllum pictum L.) TERHADAP Staphylococcus aureus DAN Pseudomonas aeruginosa. E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 8 - 27. Retrieved from E-Journal Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Junarti, D. (2021, June 30). Potensi Antibakteri Ekstrak Daun Ungu terhadap Bakteri Lactobacillus Acidophillus. Retrieved from Unair News: https://news.unair.ac.id/2021/06/30/potensi-antibakteri-ekstrak-daun-ungu-terhadap-bakteri-lactobacillus-acidophillus/?lang=id