Studiofru | Green Project
Studiofru | Green Project

Catatan.

Si Kejut Besar (Mimosa diplotricha)

Flora
Cover Image for Si Kejut Besar (Mimosa diplotricha)

Identitas Penamaan

Si Kejut besar secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Mimosa diplotricha. Secara internasional dalam bahasa Inggris tumbuhan ini populer dengan nama giant sensitive plant.

Di India tumbuhan ini dikenal dengan nama anathottavadi, gingokwan di Jepang, makahiang lalake di Filipina, maiyaraap thao di Thailand dan ba xi han xiu cao di China.

Di Indonesia sendiri tumbuhan si kejut besar dikenal dengan beberapa nama yang berbeda sesuai dengan bahasa daerahnya. Di daerah Nusa Tenggara, tumbuhan ini dikenal dengan nama boring/borang atau djokoet borang, rembete di daerah Jawa Tengah serta pis koetjing.

Nama genusnya, Mimosa berasal dari bahasa Yunani 'mimikos' yang berarti meniru atau palsu. Melalui bahasa Latin mimus dan akhiran feminin -osa yang berarti berlimpah dan mengacu pada beberapa bunga yang menyamar sebagai satu bunga. Nama spesifik pada penamaan awalnya yaitu 'invisa' berasal dari bahasa Latin yang berarti untuk membenci mengacu pada durinya yang berlimpah (N Pasiecznik, 2022).

Taksonomi

KingdomPlantae
PhylumTracheophyta
ClassMagnoliopsida
OrderFabales
FamilyFabaceae
GenusMimosa
SpeciesMimosa diplotricha

si kejut besar

Asal

Spesies Mimosa diplotricha atau yang dikenal dengan nama si kejut besar di Indonesia merupakan tumbuhan yang berasal dari wilayah neo tropis yang meliputi kawasan Amerika Selatan dan Amerika Tengah serta Karibia. Tumbuhan ini hampir dapat ditemukan di sebagian besar negara - negara di Amerika Selatan kecuali Chile, uruguay dan Argentina di mana tumbuhan ini hanya dapat dijumpai di wilayah provinsi bagian utara (N Pasiecznik, 2022).

Sifat Invasif

Setelah banyak disebarkan ke berbagai negara di Asia, Oseania dan Afrika, spesies Mimosa diplotricha atau si kejut besar kini telah menjadi tumbuhan invasif atau gulma yang banyak menyebar di berbagai wilayah tropis di berbagai negara. Tumbuhan ini membentuk semak berduri yang tidak dapat ditembus dan biasanya menyerang lokasi yang sangat terganggu terutama sistem pertanian.

Mimosa diplotricha dianggap oleh Holm dkk. (1977) sebagai salah satu dari 76 gulma terburuk di dunia. Mereka mencantumkannya sebagai gulma dari 13 tanaman di 18 negara (N Pasiecznik, 2022).

si kejut besar

si kejut besar

Deskripsi Bentuk dan Habitat

Si kejut merupakan tumbuhan perdu yang merambat dan bercabang kuat dengan ketinggian yang dapat mencapai hingga 1 sampai 2 meter. Tumbuhan ini berkayu pada pangkalnya dengan batang berduri yang memanjang dengan panjang yang dapat mencapai hingga 6 meter. Batangnya berwarna hijau atau keunguan dengan permukaan yang ditutupi duri tajam berbentuk melengkung berwarna kekuningan dengan panjang 3 - 6 mm.

Daun pada tumbuhan ini memiliki bentuk yang mirip dengan daun pada spesies Mimosa pudica namun dengan warna hijau yang lebih cerah. Ia juga akan terlipat di malam hari atau ketika tersentuh.

Karakteristik pembeda pada tumbuhan ini terletak pada bunganya yang berwarna merah muda keunguan yang berbentuk kepala bulat dengan diameter sekitar 12 mm. Tangkai bunganya yang berbulu memiliki panjang sekitar 6 sampai 10 mm. Sedangkan daun mahkotanya dengan ujung yang berwarna hijau memiliki panjang 2 mm.

Di Cirebon, khususnya daerah Argasunya dan kawasan danau Setu Patok, tumbuhan ini dapat dengan mudah dijumpai pada musim hujan tumbuh secara liar di pinggir - pinggir jalan kebun dan persawahan. 

si kejut besar

Kegunaan dan Manfaat Si Kejut bagi Kesehatan

Walaupun telah dinyatakan sebagai salah satu gulma terburuk di dunia, spesies Mimosa diplotricha atau si kejut besar ternyata juga tetap memiliki kegunaan yang dapat dimanfaat untuk berbagai kebutuhan.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Syarifah (2020) telah berhasil menemukan bahwa tumbuhan gulma si kejut dapat dijadikan sebagai pestida nabati melalui cara ekstraksi. Ekstrak si kejut mengandung kandungan senyawa kimia seperti mimosin, tanin, flavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin yang bersifat anti-hama, antibaksi dan antifungal yang secara lebih lanjut dapat membantu mengendalikan organisme pengganggu tanaman. Dalam catatan penilitian tersebut juga disebutkan bahwa pengaplikasian akar Mimosa pada tanaman cabai juga terbukti mampu menekan sebaran penyakit pada buah dan daunnya.

Selain diketahui dapat digunakan sebagai pestidia nabati tumbuhan ini juga telah banyak digunakan sebagai tanaman penutup tanah dan peremaja tanah di perkebunan, menambah nitrogen dan bahan organik serta dapat membantu mengurasi erosi pada tanah. Pada perkebunan karet di Indonesia, si kejut besar dihargai karena mampu mengusir alang - alang cylindrica yang dianggap sebagai gula yang lebih mengganggu.

Penelitian terhadap manfaatnya bagi tubuh manusia belum banyak dilakukan. Namun, terdapat bukti bahwa tumbuhan ini beracun bagi ternak. Di Thailand, 22 ekor kerbau rawa mati setelah 18 - 36 jam memakan spesies tumbuhan M. diplotricha var. Inermis. Adapun gejala yang terjadi yaitu berupa air liur, kekakuan, kurangnya pengunyahan, tremor otot dan dispnea. Usur beracun dari spesies tersebut adalah sianida dan nitrit (N Pasiecznik, 2022).

Lokasi

Daftar Pustaka

ACIR Community. (2024). Usda.gov. https://acir.aphis.usda.gov/s/cird-taxon/a0ut0000000rCGpAAM/mimosa-diplotricha

N Pasiecznik. (2022). Mimosa diplotricha (giant sensitive plant). CABI Compendium. https://doi.org/10.1079/cabicompendium.34196

Syarifah, R. N. K. (2020). Pemanfaatan Gulma Mimosa invisa sebagai Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman. Biofarm: Jurnal Ilmiah Pertanian/Biofarm, 16(2). https://doi.org/10.31941/biofarm.v16i2.1207


Cetak catatan ini

Bagikan

Kolom komentar

Catatan Lainnya

Cover Image for Cabai (Capsicum)

Cabai (Capsicum)

Flora

Pada tahun 2021 Indonesia menduduki peringkat keempat di dunia sebagai negara produsen cabai hijau yang diikuti oleh Spanyol, Amerika Serikat dan Nigeria.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Nadran/Sedekah Laut 2024 - Desa Citemu, Mundu, Cirebon

Nadran/Sedekah Laut 2024 - Desa Citemu, Mundu, Cirebon

Wisata

Nadran atau Sedekah Laut dilakukan selama satu hari dengan kegiatan yang dimulai di pagi hari melalui arak - arakan sesaji atau patung - patung besar yang diringi dengan alunan musik keras dan tarian.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Permata Tersembunyi di Keraton Kasepuhan Cirebon

Permata Tersembunyi di Keraton Kasepuhan Cirebon

Wisata

Area belakang kompleks yang berupa danau dilengkapi dengan jembatan dan pohon - pohon tuanya tampak sangat cantik dan teduh.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Perpaduan Alami Keindahan Pemandangan Gunung Lawu dan Telaga Sarangan

Perpaduan Alami Keindahan Pemandangan Gunung Lawu dan Telaga Sarangan

Wisata

Telah lama menjadi objek wisata Telaga Sarangan menawarkan berbagai aktivitas seperti berkuda keliling telaga untuk anak – anak dan penyewaan speedboat dengan harga sekitar 80 ribu rupiah perindividu.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Tempat Wisata Wajib Dikunjungi di Cirebon

Tempat Wisata Wajib Dikunjungi di Cirebon

Wisata

Cirebon merupakan salah satu kota kuno yang berada di provinsi Jawa Barat. Di kota ini sejarah telah lama berkembang begitu pula dengan segala dinamika proses perubahan sosial dan lingkungan alamnya.

Studiofru
Studiofru
Cover Image for Srikaya (Annona squamosa)

Srikaya (Annona squamosa)

Flora

Srikaya mengandung 50 - 61% bahan yang dapat dimakan, dan merupakan sumber karbohidrat, vitamin A, vitamin C, vitamin B6, protein, potasium, kalsium, fosfor dan asam askorbat yang baik.

Studiofru
Studiofru


© 2022 - 2025 © Studiofru. All rights reserved.