Oyong (Luffa acutangula)

Identitas Penamaan
Oyong atau yang dikenal pula dengan nama gambas secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Luffa acutangula. Secara internasional dalam bahasa Inggris tanaman ini populer dengan nama angled loofa, Chinese okra, silk squash atau strainer vine.
Di India tanaman ini dikenal dengan nama jhinga tori, kalitori atau turiya. Tokado-hechima di Jepang, ketola di Malaysia dan patola di Filipina.
Nama genusnya Luffa berangkat dari sebuah kata dalam bahasa Arab yaitu louff. Sedangkan nama spesifiknya acutangula berarti "dengan tepi yang tajam" mengacu pada tonjolan buah yang menonjol(NParks | Luffa acutangula, 2024).
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
---|---|
Phylum | Tracheophyta |
Class | Magnoliopsida |
Order | Cucurbitales |
Family | Cucurbitaceae |
Genus | Luffa |
Species | Luffa acutangula |
Asal
Oyong berasal dari wilayah tropis Asia Selatan atau sub kontinen India. Tanaman ini kini telah banyak dinaturalisasikan di berbagai wilayah tropis dan sub tropis di Dunia. Bahkan keberadaannya dinyatakan invasif di Kuba dan kemungkinan juga di Meksiko.
Thailand mengekspor oyong ke Eropa barat sebagai bahan pangan sayuran bagi komunitas Asia di wilayah tersebut. Jepang dan Brazil merupakan negara pengekspor oyong terbesar di AS (J Chabert-Llompart, 2022).
Deskripsi Bentuk dan Pertumbuhan
Oyong merupakan tumbuhan herba merambat tahunan yang memiliki dengan panjang sulur yang dapat mencapai hingga 5 sampai 10 m. Tanaman ini memiliki batang berwarna hijau, bersudut dan berkeropeng.
Daun - daunnya tersusun secara bergantian dengan puncak yang lancip atau runcing dan memiliki ukuran panjang bilah sepanjang 15 sampai 20 cm. Setiap daunnya memiliki permukaan yang kasar.
Bunganya berwarna kuning pucat dan asexual atau berkelamin tunggal dengan diameter sebesar 4 sampai 5 cm. Bunga jantannya tumbuh pada tangkai bunga memanjang yang tidak bercabang dan disebut rasema, sedangkan bunga betinanya menyendiri dan berada pada ketiak daun yang sama dengan bunga jantan. Bunganya memiliki aroma yang harum serta mekar di malam hari.
Ketika matang buahnya tampak kering dan berserat, terpisah dari struktur seperti tutup yang dikenal sebagai operkulum yang terletak di puncak buah. Buahnya berbentuk seperti gada dengan sebanyak sepuluh tulang rusuk yang menonjol pada permukaan di sepanjang buahnya. Buah oyong terdiri atas banyak jaringan kerangka spons berwarna putih dan berserat di dalamnya yang berisi banyak biji pipih yang berlubang dan berwarna hitam tanpa pinggira sempit seperti sayap.
Oyong merupakan tanaman yang dapat beradaptasi pada iklim dan habitat yang berbeda. Namun untuk tumbuh dengan baik, tanaman ini lebih menyukai iklim musiman karena penanaman pada musim kemarau dinyatakan lebih berhasil dibandingkan pada musim hujan. Selain itu ia juga menyukai tanah yang memiliki drainase yang baik dengan bahan organik yang tinggi.
Manfaat Oyong bagi Kesehatan dan Kegunaan Lainnya
Di Indonesia oyong telah banyak dikonsumsi sebagai salah satu bahan pangan untuk makanan berupa sup. Disamping sebagai makanan oyong sebenarnya memiliki banyak manfaat lain yang dapat digunakan. Diantaranya yaitu sebagai bahan pengobatan.
Serat, buahnya yang segar, daun serta getah dari batangnya telah digunakan dalam pengobatan dan untuk pembuatan kosmetik terutama di Jepang dan di Cina (NParks | Luffa acutangula, 2024). Selain itu, oyong juga dikenal memiliki kemampuan sebagai pencahar dan diuretik yang digunakan untuk melawan edema, pembesaran limpa, batuk dan asma (J Chabert-Llompart, 2022).
Kegunaan lain dari oyong bagi kesehatan yaitu untuk membantu mengatasi pembengkakan hidung dan masalah sinus, mengobati nyeri otot dan radang sendi, membantuk meningkatkan aliran ASI bagi ibu hamil serta membantu mengangkat kulit mati dengan cara menggosokan seluruh sponsnya pada permukaan kulit (LUFFA: Overview, Uses, Side Effects, Precautions, Interactions, Dosing and Reviews, 2020).
Daftar Pustaka
ACIR Community. (2024). Usda.gov. https://acir.aphis.usda.gov/s/cird-taxon/a0ut0000000mHdUAAU/luffa-acutangula
J Chabert-Llompart. (2022). Luffa acutangula (angled luffa). CABI Compendium. https://doi.org/10.1079/cabicompendium.31692
NParks | Luffa acutangula. (2024). Nparks.gov.sg. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/4/9/4988
LUFFA: Overview, Uses, Side Effects, Precautions, Interactions, Dosing and Reviews. (2020). Webmd.com. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-194/luffa