Kenikir/King’s Salad (Cosmos caudatus)

Identitas Penamaan
Kenikir secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Cosmos caudatus. Secara internasional dalam bahasa Inggris tanaman ini populer dengan nama king's salad atau wild cosmos.
Di Indonesia, selain umumnya dikenal dengan nama kenikir, tanaman ini juga dikenal dengan nama dewadaru, pelampong, radamindang, semikir atau ulum raja. Di Malaysia ia populer dengan nama pelampong atau ulam raja.
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
---|---|
Phylum | Tracheophyta |
Class | Magnoliopsida |
Order | Asterales |
Family | Asteraceae |
Genus | Cosmos |
Species | Cosmos caudatus |
Asal
Kenikir atau Cosmos caudatus diyakini berasal dari wilayah Meksiko selatan. Meskipun begitu, tanaman ini muncul sebagai gulma di wilayah Amerika Tengah dan Antiles.
Kenikir dibawa oleh orang Spanyol dari Meksiko ke Asia Tenggara melalui Filipina. Kini kenikir telah banyak dibudidaya di kawasan Pasifik dan Asia termasuk Myanmar, Filipina, Indonesia dan Malaysia. Di negara - negara tersebut kenikir umumnya digunakan sebagai bahan pengobatan tradisional dan dikonsumsi sebagai tanaman sayuran (Datiles, 2022).
Deskripsi Bentuk
Kenikir merupakan tanaman herba tahunan dengan ketinggian yang dapat mencapai hingga 2,5 m dengan akar tunggang yang lemah. Tanaman ini memiliki batang bercabang yang tegak dan gundul.
Daun - daunnya berbentuk ekor yang tumbuh secara berseling dan memiliki tangkai sepanjang 70 hingga 150 mm. Adapun helaian daunnya berbentuk segitiga dengan tepi berduri dan ujung yang runcing.
Kenikir umumnya tumbuh secara alami di lereng dan tepian sungai yang berumput serta di hutan gugur musiman. Untuk dapat tumbuh dengan baik, tanaman ini membutuh sinar matahari penuh dan ketersediaan air yang cukup.
Kegunaan dan Khasiat Kenikir bagi Kesehatan
Tidak hanya dikonsumsi terutama karena rasanya yang enak sebagai tanaman sayuran, kenikir juga disukai oleh masyarakat karena memiliki beberapa khasiat bagi kesehatan. Kenikir memiliki kandungan - kandungan yang baik bagi kesehatan yang diantaranya yaitu saponin, flavonoid polifenol dan minyak atsiri pada bagian daunnya serta hidrosiegenol dan koniferil alkohol pada bagian akarnya (admin, 2024).
Dalam pengobatan tradisional di negara - negara asia, spesies ini dimanfaatkan untuk meningkatkan sirkulasi darah, memperkuat tulang, membantu menurunkan panas tubuh dan membantu mengobati penyakit menular (Datiles, 2022).
Penelitian - penelitian yang dilakukan pada tanaman ini juga melaporkan bahwa kenikir merupakan sumber yang akan akan senyawa bioaktif seperti asam askorbat, quercetin dan asam klorogenat sehingga ia memiliki kapasitas anti-oksidan yang tinggi. Tidak hanya dapat dijadikan sumber anti-oksidan, tanaman ini juga dinilai terbukti memiliki berbagai sifat aktivitas seperti anti-diabetes, anti-hipertensi, respon anti-inflamasi, anti-mikroba serta memiliki efek pelindung tulang (Cheng et al., 2015).
Lokasi
Daftar Pustaka
ACIR Community. (2024). Usda.gov. https://acir.aphis.usda.gov/s/cird-taxon/a0u3d000000UOANAA4/cosmos-caudatus
admin. (2024). Kenikir (Cosmos caudatus Kunth.) -- CCRC. Ugm.ac.id. https://ccrc.farmasi.ugm.ac.id/ensiklopedia/ensiklopedia-tanaman-antikanker/k/kenikir/
Datiles, M. (2022). Cosmos caudatus (wild cosmos). CABI Compendium. https://doi.org/10.1079/cabicompendium.117946
Cheng, S.-H., Mohd Yusof Barakatun-Nisak, Anthony, J., & Ismail, A. (2015). Potential medicinal benefits of Cosmos caudatus (Ulam Raja): A scoping review. Journal of Research in Medical Sciences, 20(10), 1000--1000. https://doi.org/10.4103/1735-1995.172796