Kenanga (Cananga odorata)

Identitas Penamaan
Kenanga secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Cananga odorata. Secara internasional tumbuhan ini dikenal dengan nama ylang - ylang.
Tumbuhan ini memiliki banyak nama lain sesuai dengan bahasa daerahnya di Indonesia. Di daerah Maluku kenanga lebih dikenal dengan nama lomulihano, bunga kaeik atau sandat kananga di daerah Nusa Tenggara dan amok atau lalingiran di daerah Sulawesi. Di Cina tumbuhan ini dikenal dengan nama yi lan, alangilang di Filipina dan kradangnga-songkhla di Thailand (Datiles, 2022).
Nama genus Cananga berasal dari kata 'kananga', yaitu nama bahasa Melayu untuk salah satu spesies yang menghasilkan minyak atsiri harum yang terdapat pada bunganya, sedangkan nama spesies odorata berasal dari kata Latin yang berarti harum atau beraroma manis (Rosli, 2021).
Nama ylang - ylang berasal dari bahasa Tagalog (salah satu bahasa dari negara Filipina) yang berarti "bunganya para bunga" (The Editors of Encyclopaedia Britannica, "Ylang-ylang | Fragrant, Tropical, Flowering", 1998). Saat ini genus Kenanga terdiri dari dua spesies yaitu Cananga odorata dan Cananga brandisiana.
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
---|---|
Phylum | Tracheophyta |
Class | Magnoliopsida |
Order | Magnoliales |
Family | Annonaceae |
Genus | Cananga |
Species | Cananga odorata |
Asal dan Sejarah Penyebaran
Kenanga merupakan tumbuhan yang berasal dari wilayah Asia Tenggara terutama Indonesia termasuk daerah pulau Kalimantan, Jawa, kepulauan lesser Sunda, Sulawesi, Sumatera dan negara lain di Asia Tenggara termasuk Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan wilayah Oceania termasuk Queensland di Australia serta Papua Nugini dan Kepulauan Solomon.
Tumbuhan ini kemudian menyebar dan dinaturalisasikan di Kamboja, Laos, Cina, Taiwan, Bangladesh, India, Sri Lanka, Kosta Rika, Kuba, Guatemala, Haiti, Senegal, Tobago, Tanzania dan wilayah - wilayah lainnya.
Diperkirakan telah diperkenalkan ke sebagian besar Kepulauan Pasifik baik melalui migrasi orang Polinesia pada zaman kuno, atau baru-baru ini oleh orang Eropa selama zaman eksplorasi, seperti yang diperkirakan terjadi di Mikronesia, Nauru, dan Kepulauan Mariana.
Pada tahun 1770, spesies ini dilaporkan diperkenalkan dari Filipina ke Reunion untuk budidaya, namun perkebunan komersial hancur selama Perang Dunia pertama. Spesies ini juga dibawa ke Kepulauan Comoro pada awal tahun 1900-an dan ke Madagaskar untuk tujuan yang sama. Spesies ini pernah diperkenalkan di masa lalu dari Filipina ke Guam, dan kini dinaturalisasi (Datiles, 2022).
Deskripsi Bentuk dan Pertumbuhan
Kenanga dikenal karena bunganya yang sangat harum hingga seringkali digunakan sebagai material dalam produksi parfum. Pohon kenanga dapat tumbuh tinggi hingga ketinggian kurang lebih 15 sampai 20 meter. Batangnya berkayu dan bercabang berwarna hijau. Daunnya tunggal dengan bentuk bulat telur dan memiliki ujung yang runcing.
Bunganya berbentuk payung yang muncul di bagian ketiak daun. Pada usia muda daunnya berwarna hijau sedangkan setelah tua ia akan menjadi kuning. Buahnya termasuk buah buni yang berwarna hijau dengan bentuk lonjong dan panjang yang kurang lebih sekitar 2 cm.
Kenanga biasanya berbunga setelah menginjak umur 4 sampai 5 tahun dan hampir tiap tahun dengan waktu panen sebanyak 4 kali dalam setahun. Cara memanen kenanga dilakukan dengan memilih bunga yang telah tua dan berwarna hijau kekuning-kuningan.
Kenanga tumbuh baik di daerah-daerah yang memiliki ketinggian antara 20 sampai 700 m, dan akan tumbuh optimal pada ketinggian 150 m dpl dengan suhu udara antara 25 sampai 30 derajat Celcius dengan curah hujan antara 150 hingga 3000 m/tahun. Kenanga yang ditanam di dataran rendah akan berbunga lebih cepat dibanding dengan yang ditanam di daerah dataran tinggi. Tanaman ini juga dikatakan menyukai tanah alluvial yang berwarna kelabu atau cokelat (Perpustakaan Kehutanan, 2023).
Kenanga dikenal sebagai spesies yang persisten di Puerto Rico dan merupakan spesies yang bersifat invasif di beberapa negara kepulauan non-pribumi di wilayah Pasifik. Tumbuhan ini disebutkan belum tercatat di wilayah negara Brasil, Hawaii, Guyana, Karibia Timur dan Eropa. Karena merupakan pionir di daerah yang terganggu, kenanga tumbuh dengan cepat dan dapat mencapai ketinggian hingga 30 m sehingga beberapa sumber menyatakan bahwa spesies ini memiliki karakteristik invasif yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan (Datiles, 2022).
Komersialisasi Kenanga
Bunga kenanga dapat diolah menjadi minyak atsiri, yang mengandung saponin, flavonoida dan polfenol, serta sudah mulai dipasarkan di Eropa sejak tahun 1864 sebagai bahan parfum dan pewangi sabun. Di Indonesia minyak kenanga diperoleh dengan cara penyulingan uap.
Kenanga mula-mula disebarkan di wilayah Indo-china, India, Afrika, dan Amerika. Filipina merupakan negara pertama yang memproduksi minyak kenanga sedangkan di Indonesia daerah yang merupakan produser utama minyak kenanga adalah Jawa, terutama di Blitar (Perpustakaan Kehutanan, 2023). Saat ini produsen utama Cananga odorata adalah provinsi Guangdong di Cina, Indonesia, Kepulauan Komoro, Jawa, Fiji dan Madagaskar (Datiles, 2022).
Kegunaan dan Manfaat Lain dari Kenanga bagi Kesehatan
Kenanga merupakan salah satu tanaman obat yang berkhasiat sebagai obat nyeri haid. Kulitnya dipakai sebagai bahan tali untuk anyaman, serta bahan seratnya sebagai obat luka. Sedangkan kayunya dimanfaatkan untuk bahan kayu lapis, finir, pulp, dan papan wol. Di Jawa Tengah kayunya dipakai untuk industri pertukangan peti mayat, kadang-kadang untuk bahan kentongan. Di Jawa Barat kulitnya dipakai sebagai bahan obat dan pengharum rambut (Perpustakaan Kehutanan, 2023). Di wilayah Jawa bunga keringnya juga digunakan untuk mengobati penyakit malaria dan gejala mirip malaria (Tan et al., 2015).
Menurut sebuah jurnal riset ilmiah yang ditulis oleh Loh Teng Hern Tan dkk. pada tahun 2015 disebutkan bahwa minyak atsiri yang diekstraksi melalui distilasi uap dari tanaman kenanga telah digunakan terutama dalam industri kosmetik dan juga dalam industri makanan. Secara tradisional, kenanga digunakan untuk mengobati malaria, sakit perut, asma, asam urat, dan rematik. Minyak atsiri atau ylang-ylang oil digunakan dalam aromaterapi dan diyakini efektif dalam mengobati depresi, tekanan darah tinggi, dan kecemasan.
Lokasi
Daftar Pustaka
---. "Cananga Odorata." Animal and Plant Health Inspection Services, acir.aphis.usda.gov/s/cird-taxon/a0u3d000000UNZwAAO/cananga-odorata. Accessed 23 Aug. 2023.
---. "Ylang-ylang | Fragrant, Tropical, Flowering." Encyclopedia Britannica, 20 July 1998, www.britannica.com/plant/ylang-ylang. Accessed 23 Aug. 2023.
Datiles, Marianne Jennifer. "Cananga Odorata (Ylang-ylang)." CABI Compendium, vol. CABI Compendium, Jan. 2022, https://doi.org/10.1079/cabicompendium.11122.
Perpustakaan Kehutanan. "Kenanga." Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia, muspera.menlhk.go.id/Artikel/arboretum/56. Accessed 23 Aug. 2023.
Rosli, Aziemah Binti Kinan Fatin Qurratul 'Ain Binti Saberam &Amp; Sarah Nabila Binti. "Cananga Odorata (Lam.) Hook. F. &Amp; Thomson." Malaysia Biodiversity Information System (MyBIS), 13 July 2021, www.mybis.gov.my/art/316#:~:text=The%20genus%20name%20Cananga%20is,up%20to%208%20cm%20long.
Tan, Loh Teng-Hern, et al. "Traditional Uses, Phytochemistry, and Bioactivities ofCananga Odorata(Ylang-Ylang)." Evidence-based Complementary and Alternative Medicine, vol. 2015, Hindawi Publishing Corporation, Jan. 2015, pp. 1--30. https://doi.org/10.1155/2015/896314.