Kemangi Kancing (Spermacoce ocymoides)

Identitas Penamaan
Kemangi kancing secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Spermacoce ocymoides. Secara internasional dalam bahasa Inggris tumbuhan ini dikenal dengan nama purple-leaved button weed atau basil buttonweed. Di India dalam bahasa Malayalam, tumbuhan ini populer dengan nama tharakeera.
Taksonomi
Kingdom | Plantae |
---|---|
Phylum | Tracheophyta |
Class | Magnoliopsida |
Order | Gentianales |
Family | Rubiaceae |
Genus | Spermacoce |
Species | Spermacoce ocymoides |
Asal
Spesies Spermacoce ocymoides atau kemangi kancing merupakan spesies yang tergabung dalam keluarga Rubiaceae yang banyak tersebar di wilayah tropis Asia yang meliputi Assam, Bangladesh, Fiji, India, Laos, Maldives, Myanmar, Nepal, Papua Nigin, Filipina, Kepulauan Solomon, Sri Lanka, Thailand, Vanuatu, Vietnam dan Indonesia (khususnya pulau Jawa) (Spermacoce Ocymoides Burm.f. | Plants of the World Online | Kew Science, 2016).
Deskripsi Bentuk
Kemangi kancing merupakan tumbuhan herba berukuran kecil yang tumbuh tegak dengan batang yang berwarna hijau sampai keunguan. Tumbuhan ini memiliki daun yang berbentuk lanset dan berwarna hijau dengan permukaan yang agak kasar.
Adapun perbungaanya yang biseksual pada tumbuhan ini berukuran kecil dan berwarna putih yang tumbuh berkelompok pada bagian kepala. Kelompok bunga tersebut dapat tumbuh secara bergerombol hingga lebar 1 cm dan mengelilingi buku daun. Masing - masing dari bunganya berbentuk tabung dengan 4 lobus berwarna merah muda. Kemangi kancing juga memiliki buah berbulu yang berbentuk elips serta terdiri dari 2 bagian sama besar dan memiliki 4 sepal pendek di puncaknya. Tumbuhan ini tumbuh dengan baik di bawah sinar matahari penuh (NParks | Spermacoce Ocymoides, 2022).
Manfaat Kemangi Kancing bagi Kesehatan dan Kegunaan Lainnya
Penelitian terhadap spesies tumbuhan ini belum banyak dilakukan sehingga penegasan terhadap manfaatnya bagi kehidupan belum dapat dipastikan. Meskipun begitu, beberapa tumbuhan dari keluarga Spermacoce diketahui memiliki peranan penting dalam berbagai pengobatan tradisional di Afrika, Asia, Eropa dan Amerika Selatan.
Penggunaannya sebagai bahan dalam pengobatan tradisional diantaranya yaitu untuk membantu menyembuhkan sakit malaria, diare dan masalah pencernaan lainnya, sakit kulit, demam, infeksi saluran kemih dan pernapasan, sakit kepala, radang mata dan gusi. Tumbuhan - tumbuhan yang tergabung dalam keluarga Spermacoce telah dilaporkan memiliki setidaknya 60 kandungan senyawa yang diantaranya yaitu alkaloid, iridoid, flavonoid dan terpenoid. Hasil penelitian juga telah mengkonfirmasi bahwa ekstrak dari spesies keluarga ini memiliki beberapa aktivitas biologis termasuk anti-inflamasi, antitumor, antimikroba, larvasida, antioksidan, gastrointestinal, anti-maag dan hepatoprotektif dengan alkaloid dan iridoid sebagai senyawa utama (Lucia Maria Conserva & Jesu Costa Ferreira, 2012). Di Nigeria, getah daunnya digunakan untuk mengobati infeksi kurap dan eksim (Ebana, 1991).
Lokasi
Daftar Pustaka
ACIR Community. (2024). Usda.gov. https://acir.aphis.usda.gov/s/cird-taxon/a0u3d000000auq3AAA/spermacoce-ocymoides
Lucia Maria Conserva, & Jesu Costa Ferreira. (2012). Borreria and Spermacoce species (Rubiaceae): A review of their ethnomedicinal properties, chemical constituents, and biological activities. Pharmacognosy Reviews/Bioinformatics Trends/Pharmacognosy Review, 6(11), 46--46. https://doi.org/10.4103/0973-7847.95866
NParks | Spermacoce ocymoides. (2022). Nparks.gov.sg. https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/1/7/1729
Spermacoce ocymoides Burm.f. | Plants of the World Online | Kew Science. (2016). Plants of the World Online. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:766863-1
Ebana RU, BE Madunagu, ED Ekpe & IN Otung. (1991) Microbiological exploitation of cardiac glycosides and alkaloids from Garcinia kola, Borreria ocymoides, Kola nitida and Citrus aurantifolia. The Journal of Applied Bacteriology, 71: 398-401.