Setu Patok
    Jawa Barat
    Flora

Identitas Penamaan

Zinia anggun secara ilmiah dalam bahasa Latin dinamakan sebagai Zinnia elegans. Nama lain Zinnia elegans dalam bahasa latin yaitu Zinnia violacea (Ana Flavia Burlec et al., 2019). Secara internasional dalam bahasa Inggris tanaman ini dikenal pula dengan nama common zinnia

Taksonomi

Kingdom

Plantae

Phylum

Tracheophyta

Class

Magnoliopsida

Order

Asterales

Family

Asteraceae

Genus

Zinnia

Species

Zinnia elegans

Asal dan Sejarah

Zinia anggun merupakan tumbuhan yang berasal dari Meksiko. Benih dari tumbuhan ini pertama kali dibawa ke Eropa pada abad ke-18 masehi. Linnaeus (1753) menamakanya genusnya sebagai Zinia sebagai bentuk penghormatan terhadap ahli botani, dokter dan ahli anatomi asal Jerman yang bernama Johann Gottfried Zinn (1727-1759). 

Johann Gottfried Zinn merupakan seorang ilmuwan yang melakukan penelitian pada selaput mata yang sekarang dikenal sebagai zonula siliaris atau zonula Zinn. Bukunya yang berjudul Descriptio Anatomica Oculi Iconibus Illustrata (1755) merupakan catatan lengkap pertama mengenai anatomi mata (A Zinnia Grows in Space – Smithsonian Libraries and Archives / Unbound, 2017). Zinn juga merupakan direktur Kebun Raya Universitas Göttingen dan profesor ilmu pengobatan. 

Zinn menerima benih Zinnias dari Meksiko, yang dikenal sebagai mal de ojos (penyakit mata), kemungkinan karena warnanya yang mencolok. Kemudian menggambarkannya tidak lama sebelum kematiannya, tampaknya karena tuberkulosis, pada usia 31 tahun (Zinnia Cultivar, 2022).

Zinia anggun merupakan spesies paling populer dari genus Zinnia dan telah banyak dibudidayakan di banyak negara. Spesies ini baru mulai didistribusikan dan populer di Eropa semenjak tahun 1790 sebagai tanaman hias di taman (Ana Flavia Burlec et al., 2019). 

Kini tanaman zinia anggun yang pada mulanya hanya sebatas bunga liar di Meksiko telah menjadi tumbuhan bunga hias yang banyak menginspirasi banyak bidang. Diantaranya yaitu musik, ada istiadat sosial, disain dan seni, pertempuran di laut dan bahkan luar angkasa. Zinia anggun merupakan salah satu tanaman pilihan yang juga ditanam di Stasiun Ruang Angkasa Internasional. Pada bulan Januari tahun 2016 astronot Amerika Serikat Scott Kelly mengumumkan bahwa tanaman zinia anggun telah mekar di Stasiun Ruang Angkasa Internasional (Grissell, n.d.).

zinia anggun - Zinnia elegans - 2.jpg

Deskripsi Bentuk dan Pertumbuhan

Zinia anggun merupakan tanaman tahunan dan yang telah dibudidayakan dapat tumbuh tegak dengan ketinggian yang dapat mencapai hingga 1 meter. Sedangkan zinia anggun yang tidak dibudidayakan dapat tumbuh hingga 15 cm. Tanaman ini cenderung non-invasif dan non-agresif serta toleran terhadap kekeringan, panas dan cuaca dingin atau beku. Walaupun mudah untuk tumbuh, tanaman ini membutuhkan matahari penuh dan tanah dengan sistem drainase yang baik. 

Bunga - bunganya yang menarik perhatian kupu - kupu memiliki banyak variasi warna. Diantaranya yaitu merah, jingga, kuning, ungu, putih dan merah jambu. 

Manfaat Zinia Anggun bagi Kesehatan

Umumnya tanaman zinia anggun banyak ditanam sebagai tanaman hias terutama karena warna bunganya yang mencolok. Keindahan bentuknya telah banyak menginspirasi karya seni, disain dan musik. Namun beberapa laporan telah  menunjukan potensinya sebagai sumber biologis untuk berbagai pengobatan walaupun penelitian - penelitian terhadap keamanan pengaplikasiannya sebagai tanaman obat belum banyak dilakukan.

Berdasarkan sebuah laporan yang ditulis oleh Alshymaa dan rekan - rekan (2019) dikatakan bahwa tanaman zinia anggun merupakan tanaman yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi penyakit malaria dan sakit perut serta digunakan sebagai agen hepatoprotektif, antiparasit, antijamur dan antibakteri.


Bagikan catatan ini


Ikuti Studiofru | Green Project melalui media sosial untuk mendapatkan informasi singkat mengenai flora dan fauna

Catatan Terbaru